Foto : Fani
Sumber SID- Setiap Dusun punya adat dan tradisi masing masing dalam menyambut tahun baru Hijriyah atau Suran meskipun masih lingkup satu Desa. Seperti tahun tahun sebelumnya, tadi pagi 26/9 tradisi Suran di Ngentak di mulai dengan permohonan doa oleh Mbah Karyorebyah ( Mbah Gini ) dihalaman rumahnya kemudian dilanjutkan dengan keliling Dusun, keliling di ikuti oleh penari kesenian lompong keli dan masyarakat, tradisi suran tersebut bertujuan untuk kesalamatan bagi warga.
Lompong Keli adalah kesenian langka yang ada di Dusun Ngentak, dipentaskan setahun sekali saat acara suran, meski sekarang sudah kurang peminat namun kesenian tersebut pernah berjaya di era tahun 70 an, waktu itu sering di undang di event event kabupaten, kata Sumartin pemain generasi kedua.
ia menjelaskan bahwa kesenian tersebut berasal dari Bantul Jogjakarta, sampai ke Dusun Ngentak karena di bawa oleh Mbah Marto Wiyono, mbah marto yang asli bantul tersebut akhirnya menetap di Dusun Ngentak sampai sekarang.