Desa Sumber

Cangkringan(18/12) Sejumlah pemuda perwakilan dari berbagai komunitas dari Desa Sumber melakukan Pelatihan Pengelolaan Wisata Desa di Dusun Penting Sari, Desa Unggul Harjo, Sleman, Yogyakarta kegiatan ini dimulai pada pukul 07.00 pagi.

Menurut kepala Desa Sumber yaitu bapak Maryono “kegiatan ini bertujuan agar para peserta dapat mengetahui secara langsung pengelolaan desa wisata sehingga diharapkan desa sumber juga dapat menjadi desa wisata yang mandiri seperti Desa Penting Sari” ungkapnya.

Sebelum berangkat mereka berkumpul di balai Desa Sumber untuk pengarahan sebelum menuju lokasi, setelah sekitar 15 menit dilakukan pengarahan mereka berangkat menuju Dusun Penting Sari dengan menaiki 4 mobil. Perjalanan dari Desa Sumber menuju lokasi menghabiskan waktu sekitar 1 jam 15 menit.

Sesampainya disana pada pukul 09:30 mereka disambut dengan asrinya alam di Dusun Penting Sari yang terjaga, pepohonan yang lebat nan menjulang tinggi, serta berbagai tanaman herbal yang beraneka ragam. Walaupun cahaya Matahari begitu terang tetapi tidak begitu terasa panas karena ditutupi oleh rimbunnya pepohonan. Mereka langsung disambut oleh salah seorang warga Dusun Penting Sari yaitu Pak Wanto, merekan diajak singgah di Pendopo Mbah Mitro, disana mereka dijelaskan tentang bagaimana awal mula desa wisata ini, dan bagaimana memenejemen desa wisata yang baik.

Setelah itu mereka diajak berkeliling di pos-pos berisi keunggulan dan fasilitas yang disediakan oleh desa wisata itu seperti area outbound, tempat kemah, tempat peninggalan Pangeran Diponegoro zaman dahulu, mereka juga ditunjukkan bagaimana mengolah Jamur, Lele, Salak, Biji Kopi dan Biji  Kakao serta berbagai kerajinan tangan seperti batik dan wayang.

Selain itu di Dusun Penting Sari terdapat tempat untuk berlatih memainkan gamelan Jawa, disana terdapat berbagai macam gamelan khas Jawa.

Salah seorang peserta pelatihan Eko Kalisno (30) mengatakan bahwa “saya merasa senang sekali mengikuti acara ini, karena mendapat pengalaman dan pengetahuan baru bagaimana mengelola potensi desa”.

Setelah serasa cukup mempelajari desa wisata itu mereka lalu berpamitan kepada salah seorang perwakilan penduduk desa dan berterima kasih telah di beri ilmu yang bermanfaat tentang pengelolaan desa.