Sumber SID- Pagelaran wayang kulit dengan lakon Wahyu cakra ningrat menutup rangkaian tradisi suran Dusun Gumuk tahun ini, ratusan masyarakat datang untuk menyaksikan pagelaran tersebut tadi malam 23/9, meskipun masih tergolong muda dan masih taraf belajar Ki Harjo Widodo dalang asal Banggalan Dukun mampu membawakan lakon dengan terampil sehingga membuat penonton merasa puas apalagi lakon yang dimainkan sangat menarik.
Lakon Wahyu Cakraningrat bercerita tentang usaha para kesatria yaitu, Raden Lesmono Mandrakumara, Raden Sombo Putro dan Raden Abimanyu yang berkompetisi untuk mendapatkan kekuasaan. Ketiganya sama-sama berambisi besar menjadi Ratu. Untuk itu, mereka harus bertarung dan mendapat gelar ”Wahyu Cakraningrat”. mendapatkan Wahyu Cakraningrat tidaklah mudah karena sejumlah syarat harus dipenuhi agar Wahyu Cakraningrat bisa majing atau sejiwa dengan satria terpilih. Adapun syarat yang harus dipenuhi adalah: mampu handayani (membuat contoh yang baik) kepada rakyat, berpegang pada kejujuran, mampu memberikan keteladanan, mampu memberikan rasa tenteram kepada rakyat, mampu memberi rasa kasih sayang pada rakyat, mempunyai perilaku amanah, mampu merekatkan seluruh rakyat tanpa memandang latar belakang, agama, ras dan budaya, serta harus peduli terhadap lingkungan.
Ketiga kesatria tersebut dengan caranya masing masing melakukan pertapaan di hutan Gangga Warayang, setiap kesatria mendapatkan ujian yang berbeda beda.
Hal yang dapat dipetik dari lakon wayang tersebut adalah barang siapa yang sabar menjalani proses dengan cara yang baik maka ia akan mendapatkan hasilnya.