SUMBER SID - Komite Negara untuk Manajemen Darurat dan Bencana (SCEDM) Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK atau DPR Korea),melalui UNDP DPR Korea telah meminta UNDP Indonesia untuk memfasilitasi kunjungan studi teknis ke Indonesia. SCEDM memiliki prioritas pada kesiapan bencana untuk fokus pada sistem peringatan dini, penyediaan peralatan, pengembangan kapasitas pejabat negara, dan manajemen data untuk informasi pengambilan keputusan. Di DPR Korea, ada banyak aspek dalam manajemen risiko bencana itu perlu ditingkatkan termasuk sistem manajemen data dan informasi untuk mengumpulkan, menyusun, menganalisis, dan menyebarluaskan informasi. Komite Negara untuk Manajemen Darurat dan Bencana (SCEDM) dan Biro Pusat Statistik (CBS) tidak memiliki proses yang kuat dan sistematis. Pada teknis study tour ini, SCEDM akan fokus terutama pada manajemen data dan informasi. Penting untuk memahami tren historis dalam bencana yang terjadi berdampak pada masyarakat dan mengambil tindakan yang tepat untuk mengurangi kematian dan mengurangi kerusakan infrastruktur, dan mata pencaharian. Di Korea, tidak ada mekanisme tersebut untuk menilai kerusakan pada kehidupan, properti, dan infrastruktur secara tepat waktu. Dengan tidak adanya data tersebut, saat ini, ada defisit besar dalam tindakan untuk mengurangi dampak bencana dan untuk meningkatkan mekanisme penanganan. Kapasitas respons berbagai pemangku kepentingan di negara ini, terutama di daerah pedesaan juga cukup terbatas.
Melalui kunjungan teknis ini, para pakar basis data DPR Korea dari mengunjungi BNPB untuk memahami database bencana Indonesia yang telah ada (DIBI) dan InaRISK, penting juga untuk belajar dari BMKG tentang bagaimana BMKG mendukung pengumpulan data dan informasi, pengumpulan, penyebaran hingga penggunaan data untuk proses pengambilan keputusan berdasarkan informasi. Selain itu kunjungan dilanjutkan ke Desa Sumber di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang pada hari Sabtu, 27 April 2019 untuk belajar pengalaman dan kapasitasnya dalam mengelola sistem informasi desa, karena Desa ini adalah bagian dari program sister village.